[Antologi Kepompong] Tetangga Baru (lagi)

Cipete, wilayah di selatan Jakarta yang penuh dengan tetangga yang banyak cerita. Mulai dari cerita soal tetangga yang senang banget bercanda seperti Mas Ame dan Natnat, sampai tetangga yang gampang banget akrabnya seperti Ivy dan Chika. Dan Cipete kembali kedatangan tetangga-tetangga baru yang baru aku kenal. Pertama, mari kita berkenalan dengan Mbak Puspa, teman sekantorContinue reading “[Antologi Kepompong] Tetangga Baru (lagi)”

[Antologi Kepompong] Tamasya

Suatu hari, di kediaman baru aku di Cipete (ya, aku baru aja pindahan dari Cilandak ke Cipete karena ada sanak keluarga yang butuh tempat tinggal di Jaksel), aku duduk di taman belakang, memandang lini masa Instagram yang sarat akan cerita. Singkat cerita, aku melihat sebuah postingan, dimana ada sebuah museum di daerah Gelora Bung KarnoContinue reading “[Antologi Kepompong] Tamasya”

[Antologi Kepompong] Unjuk Rasa Karena Hal Sepele

Setiap Kamis pagi, warga di sekitar rumah saya sering berkumpul di sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk mengantre suatu kupon yang nantinya bisa dipakai untuk membeli suatu kebutuhan di dapur. Yup, gas kompor. Tapi, ada keresahan di kalangan bapak-bapak yang ikut mengantre, termasuk saya. Suatu ketika, saat ada perkumpulan bapak-bapak satu kecamatan, dimana bapak-bapak baikContinue reading “[Antologi Kepompong] Unjuk Rasa Karena Hal Sepele”

Aku dan Mood Random Soal Badanku Sendiri

Ada satu ruang kosong di rumah yang biasa kupakai untuk kontemplasi dan berolahraga. Alasannya sederhana, aku punya banyak mood soal membentuk badan agar lebih seksi saat membuat gravure. Ya, meski badanku mirip Kotomomi Airi, tapi gatau kenapa kadang aku kepikiran pengen punya badan kayak Yutori or even temannya Kotomomi-san, Refeen. Padahal badanku yang sekarang udahContinue reading “Aku dan Mood Random Soal Badanku Sendiri”

Berkelana Bersama Ivy

Sore yang biasa di Cilandak, kendaraan hilir mudik setiap sorenya membuat jalanan terlihat ramai. Dan berhubung sudah pukul empat sore, sudah pasti jalanan terasa mulai padat karena banyaknya orang yang mulai ngabuburit, menunggu senja tiba sembari berkelana ke sana kemari. Termasuk aku, suamiku, teh Dewi dan seorang kawan yang baru kutemui setelah sebulan tinggal diContinue reading “Berkelana Bersama Ivy”

[Antologi Kepompong] Menjemput Matahari

Ah, seperti pagi yang biasanya, aku menguap pada hari-hari yang kulalui sebelum aku bangun di kota ini. Malam yang cukup panjang saat itu, bahkan saat pagi itu tiba, di kota Jakarta. Tak seperti di Denpasar, aku harus kembali membiasakan diri untuk bangun sesuai waktu subuh dalam zona waktu Indonesia Barat, setelah sebelumnya terbiasa tidur dalamContinue reading “[Antologi Kepompong] Menjemput Matahari”

Design a site like this with WordPress.com
Get started